ENGINE OPERATION
Engine operation merupakan siklus kerja atau cara kerja engine yang merupakan tahapan-tahapan proses kerja engine tersebut, Engine CFM56-5B ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:
·
Karakteristik Engine
ü Jenis Engine : Turbo Fan Engine 2 poros (Two
Spools)
ü Panjang :
2599,7 mm
ü Diameter :
2105 mm
ü Berat Keseluruhan :2500,6 kg
·
Engine Peformance
Engine Peformance
ü Thrust :
21600 lbf
ü By pass ratio : 6.0
ü Pressure Ratio : 32.6
·
Berikut ini adalah cara kerja engine :
Berikut ini adalah cara kerja engine :
Mesin ini umumnya
terdiri dari sebuah fan internal dengan sebuah turbojet kecil yang terpasang
dibelakangnya untuk menggerakkan kipas tersebut. Aliran udara
yang masuk melalui kipas ini melewati turbo jet, dimana sebagian kecil udara itu dibakar untuk menghidupi kipas, dan sisa udara digunakan untuk menghasilkan dorong.uPrinsip kerja turbofan adalah airflow(udara) masuk kedalam blade (low pressure compresor) atau kita sebut LPC dan LPC pada turbofan ini berupa FAN yang menghisap udara masuk kedalam engine dan LPC ini memiliki porosnya sendiri yang tersambung pada turbin LPTlalu tahap selanjutnya udara dikompres kembali oleh blade yang lebih kecil ukurannya (intermediate pressure compresor) atau kita sebut dengan (IPC) yang juga memiliki porosnya sendiri yang terhubung juga dengan (IPT) dan lalu udara dikompres kembali oleh blade yang lebih kecil ukurannya (high pressure compresor) atau kita sebut HPC yang juga memiliki porosnya sendiri lalu udara masuk ke ruang pembakaran (combustion chamber) dan diberi ignition sampai suhu atau temperatur tinggi baru lah disemprot oleh fuel.
yang masuk melalui kipas ini melewati turbo jet, dimana sebagian kecil udara itu dibakar untuk menghidupi kipas, dan sisa udara digunakan untuk menghasilkan dorong.uPrinsip kerja turbofan adalah airflow(udara) masuk kedalam blade (low pressure compresor) atau kita sebut LPC dan LPC pada turbofan ini berupa FAN yang menghisap udara masuk kedalam engine dan LPC ini memiliki porosnya sendiri yang tersambung pada turbin LPTlalu tahap selanjutnya udara dikompres kembali oleh blade yang lebih kecil ukurannya (intermediate pressure compresor) atau kita sebut dengan (IPC) yang juga memiliki porosnya sendiri yang terhubung juga dengan (IPT) dan lalu udara dikompres kembali oleh blade yang lebih kecil ukurannya (high pressure compresor) atau kita sebut HPC yang juga memiliki porosnya sendiri lalu udara masuk ke ruang pembakaran (combustion chamber) dan diberi ignition sampai suhu atau temperatur tinggi baru lah disemprot oleh fuel.
Karena terjadi pembakaran maka berubahlah energi kimia menjadi energi
dorong. Energi dorong yang dihasilkan ini mendorong high pressure turbin (HPT)
yang terhubung langsung dengan HPC sehingga HPC dapat berputar kembali. Energi
dorong tersebut juga mendorong intermediate pressure turbin (IPT) yang
terhubung langsung dengan IPC,Energi dorong tersebut juga mendorong Low
pressure turbin (LPT) yang terhubung langsung dengan LPC Dan sisa nya merupakan
tenaga dorong pesawat.
Engine ini memiliki 2
poros sehingga setiap tahapnya memiliki porosnya sendiri yang bertujuan untuk:
- setiap bladenya bisa mencapai efektifitas putaranya masing-masing
- sehingga memiliki respon daya yang cepat sehingga compresi pun bisa lebih efektif
Jadi prinsip kerja turbofan dapat disederhanakan sebagai berikut :
Berbeda dengan motor bakar yang mempunyai 4step (langkah) atau 2step (langkah) pembakaran. Turbofan melakukan beberapa step tapi dalam 1 waktu. Dan perbedaan dengan motor bakar adalah jika dalam motor bakar ruang pembakaran (combustion chamber) sudah di isi oleh campuran (mix) air dan fuel baru diberi ignition (pengapian) sehingga terjadi pembakaran. Kalau di Turbofan ini,combustion chamber hanya di isi udara bertekanan tinggi saja. Karena tekanan tinggi maka temperatur tinggi dan diberi ignition,baru di semprotkan fuel sehingga terjadi pembakaran.
Untuk gaya dorong (thrust) pesawat yang dihasilkan oleh pembakaran,sebenarnya hanya 15%-25% saja. Gaya dorong pesawat yang terbesar justru pada kipas (blade) atau LPC sebesar 75-85% yang digerak oleh LPT (seperti dijelaskan di atas). Karena itu Fan/blade/LPT dibungkus oleh casting,sehingga aliran udara (airflow) lebih terpusat mengalir kebelakang. Itulah alasan mengapa Turbofan lebih hemat bahan bakar dibanding dengan jenis lainnya. Dan pada saat engine berada kondisi HIGH SPEED,turbofan hanya membutuhkan sedikit penambahan throttle untuk dapat menghasilkan thrust yang besar.
- setiap bladenya bisa mencapai efektifitas putaranya masing-masing
- sehingga memiliki respon daya yang cepat sehingga compresi pun bisa lebih efektif
Jadi prinsip kerja turbofan dapat disederhanakan sebagai berikut :
Berbeda dengan motor bakar yang mempunyai 4step (langkah) atau 2step (langkah) pembakaran. Turbofan melakukan beberapa step tapi dalam 1 waktu. Dan perbedaan dengan motor bakar adalah jika dalam motor bakar ruang pembakaran (combustion chamber) sudah di isi oleh campuran (mix) air dan fuel baru diberi ignition (pengapian) sehingga terjadi pembakaran. Kalau di Turbofan ini,combustion chamber hanya di isi udara bertekanan tinggi saja. Karena tekanan tinggi maka temperatur tinggi dan diberi ignition,baru di semprotkan fuel sehingga terjadi pembakaran.
Untuk gaya dorong (thrust) pesawat yang dihasilkan oleh pembakaran,sebenarnya hanya 15%-25% saja. Gaya dorong pesawat yang terbesar justru pada kipas (blade) atau LPC sebesar 75-85% yang digerak oleh LPT (seperti dijelaskan di atas). Karena itu Fan/blade/LPT dibungkus oleh casting,sehingga aliran udara (airflow) lebih terpusat mengalir kebelakang. Itulah alasan mengapa Turbofan lebih hemat bahan bakar dibanding dengan jenis lainnya. Dan pada saat engine berada kondisi HIGH SPEED,turbofan hanya membutuhkan sedikit penambahan throttle untuk dapat menghasilkan thrust yang besar.
Mesin Turbofan adalah
mesin yang umum dari turunan mesin-mesin turbin gas untuk menggerakkan pesawat
terbang baik komersial maupun pesawat tempur. Mesin ini sebenarnya adalah
sebuah mesin by-pass di mana sebagian dari udara dipadatkan dan disalurkan ke
ruang pembakaran, sementara sisanya dengan kepadatan rendah disalurkan
sekeliling bagian luar ruang pembakaran. Sekaligus udara tersebut berfungsi
untuk mendinginkan suhu ruang pembakaran.
Udara yang di by-pass
ini ada yang dicampur dengan udara panas pembakaran pada turbin bagian belakang
seperti pada mesin Rolls-Royce Spey yang digunakan pada pesawat Fokker F-28.
Ada pula yang disalurkan dengan pipa-pipa halus ke atmosfer. Mesin yang
menggunakan type ini contohnya adalah mesin RB211 yang digunakan pada pesawat
Boeing B 747 dan GE CF6-80C2 yang digunakan pada pesawat DC-10 serta P &W
JT 9D.
Beberapa mesin yang
menggunakan jenis mesin turbofan adalah Rolls-Royce Tay pada pesawat Fokker
F-100 (yang dijuluki mesin fanjet), mesin Adour Mk871 yang digunakan pada
pesawat tempur type Hawk Mk 100 dan Hawk Mk 200, pesawat tempur Jaguar dan
Mitsubishi F-1 yang digunakan AU Jepang.
Kemudian mesin high
by-pass turbofan yang diterapkan pada mesin CFM56-5C2 yang dipakai oleh pesawat
Airbus A340 dan mesin CFM56-3 yang dipakai pada Boeing B-737 serie 300, 400 dan
500 yang merupakan produk bersama antara GE dengan SNECMA dari Perancis.
Pada pesawat militer,
mesin turbofan yang diterapkan antara lain adalah mesin TF39-1C yang dipakai
pada pesawat angkut raksasa C-5 Galaxy, kemudian GE F110 yang dipakai pada F-16,
GE F118 yang bertype non-augmented turbofan yang diterapkan pada pesawat pembom
stealth Northrop-Grumman B-2 dan pembom B-1 dengan mesin non augmented turbofan
GE F101.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar